Mkv Poker - KASUS penyalahgunaan narkoba kembali menjerat salah satu artis ibukota. Kali ini komedian Nunung yang ditangkap oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya di kediamannya karena kedapatan mengonsumsi sabu.
Dari penggeledahan di rumah Nunung, ditemukan 1 klip sabu seberat 0,36 gram, 2 klip bungkus bekas sabu, 3 buah sedotan plastik untuk penggunaan sabu, potongan pecahan pipet kaca, korek api gas, dan 4 buah telepon genggam.
Sudah lama diketahui jika narkoba jenis sabu yang digunakan oleh Nunung bisa sangat merusak kesehatan terutama otak. Penggunaan sabu dalam dosis tinggi telah terbukti bersifat neurotoksik. Tetapi sebenarnya, dalam dosis rendah sabu dapat memperbaiki dan melindungi otak dalam keadaan tertentu.
Berdasarkan sejarah sabu telah digunakan untuk mengatasi overdosis barbiturat dan meningkatkan tekanan darah selama operasi.
Dari penggeledahan di rumah Nunung, ditemukan 1 klip sabu seberat 0,36 gram, 2 klip bungkus bekas sabu, 3 buah sedotan plastik untuk penggunaan sabu, potongan pecahan pipet kaca, korek api gas, dan 4 buah telepon genggam.
Sudah lama diketahui jika narkoba jenis sabu yang digunakan oleh Nunung bisa sangat merusak kesehatan terutama otak. Penggunaan sabu dalam dosis tinggi telah terbukti bersifat neurotoksik. Tetapi sebenarnya, dalam dosis rendah sabu dapat memperbaiki dan melindungi otak dalam keadaan tertentu.
Berdasarkan sejarah sabu telah digunakan untuk mengatasi overdosis barbiturat dan meningkatkan tekanan darah selama operasi.
Baca Juga : Mengenal Bifasik, Tidur yang Dilakukan 2 Sehari
MKVPOKER - Agen Poker Online dengan menggunakan uang asli Terbaik dan Terpercaya di Indonesia.
[ BONUS DEPOSIT 10% untuk semua member MKV POKER dengan Minimal Deposit sebesar Rp. 20.000,- ]
Bahkan, beberapa penelitian pendahuluan menunjukkan sabu bisa
menjadi pelindung saraf terhadap stroke dan cedera otak traumatis,
bahkan merangsang pertumbuhan sel-sel otak. Manfaat itu pertama kali
diungkapkan oleh para peneliti di Queen's Medical Center Neuroscience
Institute, Hawaii pada tahun 2008.
Waktu itu, para peneliti menganalisis data selama lima tahun
mengenai cedera kepala traumatis. Secara tak terduga, peneliti menemukan
pasien yang dites positif metamfetamin secara signifikan lebih kecil
kemungkinannya meninggal akibat cedera. Para peneliti kemudian
mengatakan sabu dapat memiliki manfaat perlindungan saraf.
Untuk mempelajari lebih lanjut, pada tahun 2011, tim yang berbeda
dari Universitas Montana menerapkan melakukan penelitian pada irisan
otak tikus yang telah rusak. Kondisinya itu menyerupai otak para korban
stroke.
Belajar dari kasus Nunung, ada kah manfaat sabu?
Kemudian, peneliti menginduksi stroke pada tikus hidup, menggunakan metode yang disebut emboli MCAO, dan menyuntikkan metamfetamin alias sabu. Pada dosis rendah, suntikan sabu tersebut memberikan hasil perilaku yang lebih baik dan bahkan mengurangi kematian sel otak, sedangkan pada dosis tinggi, suntikan sabu memperburuk hasil.
Salah seorang peneliti, David Poulsen mengatakan timnya berteori jika metamfetamin dapat memberikan perlindungan saraf melalui berbagai cara. Sebab, metamfetamin menstimulasi aliran neurotransmiter penting seperti dopamin, serotonin, dan norepinefrin. Peneliti menyimpulkan metamfetamin dapat bekerja dengan baik untuk mengatasi stroke dan cedera otak traumatis.
Tim peneliti juga menemukan dosis rendah sabu dapat melindungi neuron yang belum matang sehingga dapat mempromosikan kelahiran sel-sel otak baru yang penting untuk pembelajaran dan memori. Dengan begitu, dapat terjadi peningkatan yang sangat signifikan dalam kognisi dan perilaku.
Tapi, metamfetamin tidak bisa digunakan sebagai satu-satunya obat untuk mengatasi masalah di otak. Masih ada terapi stimulan untuk seperti uji coba dengan modafinil, obat narkolepsiamantadine, obat Parkinson, dan dextroamphetamine.
Salah seorang peneliti, David Poulsen mengatakan timnya berteori jika metamfetamin dapat memberikan perlindungan saraf melalui berbagai cara. Sebab, metamfetamin menstimulasi aliran neurotransmiter penting seperti dopamin, serotonin, dan norepinefrin. Peneliti menyimpulkan metamfetamin dapat bekerja dengan baik untuk mengatasi stroke dan cedera otak traumatis.
Tim peneliti juga menemukan dosis rendah sabu dapat melindungi neuron yang belum matang sehingga dapat mempromosikan kelahiran sel-sel otak baru yang penting untuk pembelajaran dan memori. Dengan begitu, dapat terjadi peningkatan yang sangat signifikan dalam kognisi dan perilaku.
Tapi, metamfetamin tidak bisa digunakan sebagai satu-satunya obat untuk mengatasi masalah di otak. Masih ada terapi stimulan untuk seperti uji coba dengan modafinil, obat narkolepsiamantadine, obat Parkinson, dan dextroamphetamine.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar